Senin, 09 April 2018

My Portofolio

Hallo Guys udah lama ya gak upload sesuatu, nah kali ini aku bakalan upload karya-karya aku dari kelas X, XI, XII. Karna aku sekolah dibidang Mutimedia jadi banyak sekali tugas, serta kalau aku lagi waktu  sengang aku pasti membuat karya, aku juga sering loh diminta pihak sekolah untuk ngedesain kalo sekolah kita ngadain acara atau yang lainnya. Soo ini dia beberapa karya ku mulai dari kelas X !



   Hasil Karya kelas X (iseng-iseng buat logo sendiri)
                                                               
   Hasil Karya kelas X
   Hasil Karya kelas X

   Hasil Karya kelas X (ini ceritanya logo aku)
   Hasil Karya kelas X (manipulasi pertama yang aku buat)
   Hasil Karya kelas XI (iseng-iseng buat tahun baru)
   Hasil Karya kelas XI (ceritanya ingin buat karya tapi gak ada ide jadinya buat ini deh ^-^)
  Hasil Karya kelas XI (waktu itu bosen libur panjang mau ngapain, akhirnya terinpirasi)
  Hasil Karya kelas XI (merayakan hari ibu)
  Hasil Karya kelas XI (sedih waktu libur panjangnya dah selesai)
  Hasil Karya kelas XI (pas lgi musim hujan, dan jadi terinspirasi)
  Hasil Karya kelas XII (sepeti biasa tahun baru)
Hasil Karya kelas XII (aku punya karakter yang aku buat sendiri)
Hasil Karya kelas XII (lom-lom)
Hasil Karya kelas XII (work space) 



Senin, 04 April 2016

Maintenance & Repair

Maintenance & Repair
 Maintenance adalah segala kegiatan yang bertujuan untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Proses maintenance meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, menyesuaian, dan perbaikan. Ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu:

Corrective maintenance
Maintenance jenis ini memiliki kegiatan identifikasi penyebab kerusakan, penggantian component yang rusak, mengatur kembali control, dsb. Corrective maintenance adalah aktivitas perbaikan peralatan yang beroperasi secara tidak normal

Preventive maintenance 
Maintenance jenis ini memiliki tujuan mencegah terjadinya kerusakan peralatan selama operasi berlangsung. Maintenance peralatan dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur peralatan. Kegiatan preventif maintenance dibuat berdasarkan tasklist maintenance sesuai dengan tingkat kritikal peralatan tersebut.

Predictive maintenance 
 maintenance jenis ini memiliki kemiripan dengan preventive maintenance namun tidak dijadwal secara teratur. Predictive maintenance mengantisipasi kegagalan suatu  peralatan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive maintenance menganalisa suatu kondisi peralatan dari trend perilaku peralatan. Trend ini dapat digunakan untuk memprediksi sampai kapan peralatan mampu beroperasi secara normal.

 Pengertian Pemeliharaan (maintenance) Menurut Para Ahli
1.      Menurut Jay Heizer dan Barry Render, (2001) dalam bukunya “ operations Management ” pemeliharaan adalah : “ all activities involved in keeping a system’s equipment in working order ”. Artinya: pemeliharaan adalah segala kegiatan yang di dalamnya adalah untuk menjaga sistem peralatan agar bekerja dengan baik.
2.      Menurut M.S Sehwarat dan J.S Narang, (2001) dalam bukunya “ Production Management ” pemeliharaan ( maintenance ) adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada sehingga sesuai dengan standar (sesuai dengan standar fungsional dan kualitas).
3.      Menurut Sofy an Assauri (2004) pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Maintenance dan Repair terbagi 2 Jenis
  Melalui Hardware dan Software yaitu jika melalui Hardware Proses ini mengunakan alat - alat seperti obeng, kuas, lap kain dan cairan pembersih. Dan melalui Software Proses ini menggunakan Aplikasi aplikasi yang fungsinya sebagai pembersih system.
Hardware
1. debu atau kotoran kecil yang menempel
Debu merupakan musuh utama dari barang elektronik dan kotoran lain yang menempel pada perangkat di dalam casing CPU maupun Monitor. cara membersihkannya menggunakan kompressor dan dilakukan di ruangan terbuka.
2. Sistem Pendingin (kipas dan aluminium pendingin)
jika anda pengguna antusias atau sering menggunakan komputer dengan kinerja tinggi untuk aktivitas seperti game dan multimedia (editing photo and video), ada baiknya untuk menambah sitem pendingin dengan yang lebih baik. Pada dasarnya hampir seluruh sistem pendingin yang disertakan bersama paket pembelian processor (pendingin default) sudah mencukupi kebutuhan proses pendinginan processor.
3. Pengecekan pada Pemasangan peripheral
yang penting beres dan jarang sekali melakukan pengecekan terhadap semua peripheral yang terpasang.Sering cara pemasangan Motherboard atau peripheral lainnya dengan sekrup yang tidak lengkap atau kurang kencang. Ini yang sering terlewatkan dalam cara merawat atau tips perawatan komputer. Biasanya ini sering terjadi pada PC rakitan lokal seperti Kapasitas Daya Power Supply yang kurang memadai, kipas pendingin yang kurang baut, motherboard yang kurang kokoh dan lain sebagainya. setelah mengetahui cara merawat hardware diharapkan lebih teliti ya.
4. Menstabilkan tegangan listrik
tegangan kadang tinggi atau malah justru rendah (spanning) dalam jangka panjang akan menyebabkan komputer mati secara mendadak tanpa proses Shutdown. Selalu monitoring kondisi listrik di rumah anda, jika berada pada daerah yang sering terjadi pemadaman listrik (kebanyakan luar jawa) harap menggunakan UPS (semacam penampung daya sementara agar dapat mematikan komputer dengan benar menggunakan proses shutdown) dan stabilizer (penstabil tegangan listrik) untuk mengantisipasinya.
5. Ventilasi udara yang cukup
Tempatkan monitor maupun CPU sedemikian rupa sehingga sirkulasi/ penggantian udara dari dan ke monitor / CPU cukup lancar. Ventilasi udara yang kurang baik akan menyebabkan panas berlebihan sehingga komponen/rangkaian elektronik di dalamnya akan menjadi cepat panas dan dapat memperpendek umur komponen komputer tersebut. Oleh karena itu, usahakan jarak antara monitor/CPU dengan dinding/tembok minimal 30 cm. bila dipandang perlu pasang AC di dalam CPU
6. Jauhkan benda yang mengandung medan magnet
Hal ini akan mengakibatkan warna monitor akan menjadi tidak rata atau belang–belang karena pengaruh medan magnet yang ada pada barang tersebut. jadi, tolong ya jauhkan monitor dari benda seperti hp, speaker dan lainnya yang mengandung magnet.

Software
1. Gunakan Operating System yang sesuai
sistem operasi akan sangat berpengaruh dengan spesifikasi komputer yang akan digunakan. disarankan agar diatas batas minimum dari hardware agar dalam penggunaan dapat maksimal. sehingga, Aplikasi dan volume data dengan spesifikasi Komputer yang digunakan.
2. gunakan program aplikasi sesuai kebutuhan
dengan menggunakan program aplikasi sesuai kebutuhan tentunya akan memperpanjang umur dari software (lepas dari kode registrasi atau key setiap program aplikasi).
3. Anti Virus yang Update
lakukan update secara berkala terhadap anti virus yang dimiliki . Adanya virus dapat menyebabkan lambatnya akses pada komputer dan rusaknya system atau data. Bahkan dalam kondisi ekstrim dapat menyebabkan komputer macet/hang/Not Responding. Kalau sudah hang tidak ada cara lain selain menekan tombol Restart pada CPU. Apabila ini sering terjadi otomatis CPU sering mati tanpa proses ShutDown yang berarti akan memperpendek umur komputer khususnya Harddisk. melalui media flashdisk virus ditularkan dan Internet bagi PC yang sering terkoneksi Internet. Selain itu tips pemilihan anti virus yang kurang tepat juga dapat mempengaruhi kinerja komputer.
4. Deffrag harddisk secara berkala
Fungsi defrag adalah untuk menata dan mengurutkan file – file harddisk berdasarkan jenis file/data sedemikian rupa sehingga akan mempermudah proses read/write sehingga beban kerja akan lebih ringan yang akhirnya dapat memperpanjang umur harddisk.
5. Tutup program yang tidak berguna
setiap program yang diload atau dijalankan membutuhkan memori (RAM) sehingga semakin banyak program yang dijalankan semakin banyak memori yang tersita. Hal ini selain dapat menyebabkan komputer berjalan lambat (lelet/lemot) juga beban kerja menjadi lebih berat yang akhirnya dapat memperpendek umur komponen atau komputer.
6. Uninstall program tidak perlu
bagi yang tidak tahu-menahu mengenai program aplikasi, khususnya yang sering internetan dan sering download program tidak jelas. tentunya, akan membuat Ruang harddisk yang terlalu banyak tersita akan memperlambat proses read/write harddisk sehingga beban kerjanya akan lebih berat sehingga harddisk akan cepat rusak.

Setelah membaca Cara Merawat Komputer secara software dan hardware diharapkan lebih menjaga dan merawat komputernya yah. di era informasi Komputer saat ini merupakan barang yang menjadi kebutuhan utama dalam setiap sisi kehidupan.

Rabu, 21 Oktober 2015

Boot Maneger

  A. Boot Manager
    Boot manager merupakan sebuah aplikasi yang terdapat hampir di seluruh sistem operasi termasuk linux. Boot manager ini digunakan untuk multiple
boot. Dengan boot manager, kita bisa mengatur proses booting. Bila kita menginginkan OS yang kita gunakan dibaca oleh BIOS tanpa menggunakan Disk
Boot maka kita memerlukan Boot Loader program yang terinstall pada MBR ( Master Boot Record ).
   Boot loader program dimuat di dalam BIOS komputer dan bertugas untuk membaca kernel yang ada di dalam suatu sistem operasi serta memberi kendali terhadap jalannya sistem pada kernel. Kernel akan dapat melakukan inisiasi pada sistem serta mengendalikannya. Sebagai contoh, saat kita ingin menggunakan 2 sistem operasi pada satu komputer, misal ingin menginstall ubuntu dimana kita telah menginstall windows vista di komputer. Apabila ubuntu telah terinstall di hardisk maka secara otomatis ubuntu akan mengeluarkan pilihan booting untuk multiple boot.

B. GRUB
GRUB (Grand Unified Bootloader) yaitu program boot loader untuk Linux yang paling sering digunakan. GRUB digunakan pada system operasi linux dimana
program berukuran kecil yang biasanya muncul setelah BIOS selesai dijalankan. Hal ini berlaku apabila kita telah melakukan instalasi linux, sehingga akan muncul pilihan sistem operasi pada saat proses booting sehingga akan dapat dilakukan dual boot atau multiple boot. Biasanya, saat daftar menu grub ditampilkan namun kita tidak melakukan pemilihan system operasi yang akan digunakan maka secara otomatis system operasi yang akan dijalankan adalah Linux. Kita dapat melakukan pengaturan pada GRUB seperti pengaturan pilihan system operasi yang dipilih pertama kali, lama suatu grub mulai melakukan booting, pengaturan warna yang digunakan sebagai background dan tulisan pada menu grub, member password pada grub, dan lain-lain. Namun, apabila kita melakukan pengaturan pada GRUB kita harus berhati-hati karena jika kita melakukan kesalahan dalam pengeditan maka saat booting GRUB tidak bisa masuk ke system operasi yang disediakan. 


C. LILO
LILO (Linux Loader) yaitu boot loader yang memang ampuh dan dikembangkan untuk Linux. LILO dapat digunakan untuk memilih Linux atau sistem operasi
lain pada saat booting. LILO biasanya digunakan pada mesin intel-compatible dan biasanya ada pada distribusi RedHat dan turunanya. LILO tidak bergantung pada file sistem tertentu dan dapat memuat kernel dari floppy disk maupun dari harddisk. Kita tidak perlu melakukan penginstalan LILO karena sewaktu kita menginstall Linux RedHat beserta turunannya maka secara otomatis LILO telah
ikut terinstall. Seperti pada GRUB, kita juga bisa melakukan pengaturan pada LILO dengan menggunakan text editor. Dalam pengaturan ini, hanya user root saja yang diberikan hak untuk melakukan pengaturan. Jika dibandingkan dengan GRUB, LILO ini lebih rumit dalam proses pemilihan sistem operasi sebab perintahnya harus diketikkan.


 TAHAP-TAHAP TERJADINYA PROSES BOOTING

    Tahap awal pada proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootsrap loader. Bootsrap loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah booting. Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi, serta bertujuan untuk melacak semua alat input dan alat output yang terpasang atau terhubung pada komputer.. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda. Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda juga dengan bootloader BSD.
Secara umum, gambaran tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting adalah sebagai berikut:

  1. Saat komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju kealamat eksekusi awal BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
  2. Setelah itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus dia mencari BIOS milik Video Card. Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Barulah sesudah itu, Video Card di inisalisasi.
  3. Kemudian BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS yang tersediri apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
  4. Lalu BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan jenis memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu dia mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector. Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.
Pada windows, proses start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :

  1. MBR (Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada sector pertama hardisk, MBR kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke dalam memori.
  2. NTLDR kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model” (bypassing the 640KB memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca file BOOT.INI.
  3. Jika komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
  4. Sebelum meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebut NDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke NTLDR.
  5. NTLDR kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi windows yaitu sebuah “kernel” Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR passes control of the boot process to the kernel and to another file named HAL.DLL. HAL.DLL controls Windows’ famous hardware abstraction layer (HAL)
  6. NTOSKRNL kemudia menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload beberapa “low-level system drivers”. Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi windows xp.
  7. Kemudian, Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka windows akan langsung me-load default profile.
  8. Sesudah windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”.
  9. Terakhir windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”.

Dan berdasarkan prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis, yaitu:

  1. Cold Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara  menghidupkan komputer dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang akses memori acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam memori sebelumnya.
  2. Warm Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart. Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
  3. ­­­­­­­Soft Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
  4. Hard Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
  5. ReBoot → Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau terjadi perubahan setting dalam sistem.

    1.)   Pengertian POST (Power On Self Tes)

    POST (Power On Self Tes), yaitu test yang dilakukan oleh komputer / PC untuk mengecek fungsi – fungsi komponen pendukung computer apakah bekerja dengan baik atau tidak. POST dilakukan pada saat booting (awal nyalanya mesin), jika komputer mengalami suatu masalah, maka akan terdeteksi gejala kesalahannya melalui POST dan itu berupa suara peringatan / pesan berupa bentuk suara yang dihasilkan melalui speaker atau tampilan visual dimonitor. Selain itu, pesan / peringatan kesalahan juga dapat di deteksi melalui kinerja dari komputer, misalnya komputer tidak hidup walaupun listrik AC sudah terhubung dam tombol power sudah ditekan.
      POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menemukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpanan atau kerusakan yang terjadi pada komputer. Mekanisme POST disediakan oleh semua produk komputer atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapi pada dasarnya tetap sama.



    2)  Prosedur POST (Power On Self Tes)
    POST dilakukan setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST sebagai berikut :
     
    a. Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply
          berputar,
    b. Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh   power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya,
    c. Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST,
    d. Pengecekan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (setting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan,
    e. Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memori bus dan memori module,
    f. Memori sebesar 16KB harus tersedia dan dapat dibaca / ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST,
    g. Pengecekan Input / Output controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses membaca / menulis data. Termasuk Input / Output untuk VGA card yang sidah terhubung dengan monitor.
    Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati, maka komputer akan menerima peringatan kesalahan dari POST. Peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkanmelalui speaker yang terhubung dengan motherboar (intinya speaker dimotherboard) atau tampilan dilayar monitor sesuai dengan standar masing – masing motherboard.


Sabtu, 03 Oktober 2015

Penjadwalan Prosesor Manejemen Memori Dan Manejemen I/Ο



   Secara umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel" suatu Sistem Operasi. 
  
   Manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses. Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.
 A.  Jenis Memori 
Memori Kerja
- ROM/PROM/EPROM/EEPROM
- RAM
- Cache memory 
 Memori Dukung
- Floppy
- Harddisk
- CD
B. Fungsi manajemen memori
- Utilitas CPU meningkat.
- Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.
- Tercapai efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.
- Transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien.
- Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
- Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
- Mendealokasikan memori dari proses telah selesai.
- Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.

   Manejemen I/Ο (Input/Output) adalah bagian yang sangat diperlukan karena i/o adalah sarana user untuk bisa berkomunikasi dengan komputer. Seperti keyboard, mouse, monitor, speaker, disk drives, networking ports, dll.Manajemen I/O harus memiliki subsistem yang dapat bersaing dengan dua kecenderungan. yaitu: gravitasi terhadap antarmuka standar untuk berbagai perangkat, sehingga lebih mudah untuk menambahkan perangkat baru yang dikembangkan untuk sistem yang ada, dan pengembangan jenis perangkat yang baru, dimana interface standar yang ada tidak selalu mudah untuk diterapkan. Device driver adalah modul yang dapat dipasang ke OS untuk menangani perangkat tertentu atau kategori perangkat sejenis.
Beberapa hal yang berhubungan dengan Application I/O Interface:
A. Block and Character Devices
 - Perangkat blok mengakses blok pada satu waktu, dan ditandai oleh “b” sebagai karakter pertama dalam long listings pada sistem UNIX. Operasi yang didukung termasuk read (), write (), dan seek ().
- File peta memory  I / O dapat berlapis-lapis di atas driver block-device.
- Perangkat karakter yang diakses satu byte pada suatu waktu, dan ditandai oleh “c” di UNIX long listings. Operasi yang didukung termasuk get () dan put (), dengan fungsi yang lebih canggih seperti membaca seluruh lini yang didukung oleh rutinitas higher-level library.
B. Network Devices
   Karena akses jaringan secara inheren berbeda dari akses disk lokal, kebanyakan sistem menyediakan antarmuka terpisah untuk perangkat jaringan. Salah satu yang banyak digunakan pada sistem operasi adalah interface socket. Socket bertindak seperti kabel atau pipa yang menghubungkan dua entitas jaringan. Data dapat dimasukkan ke dalam soket di salah satu ujung, dan dibacakan secara berurutan di ujung lain. Soket biasanya full-duplex, yang memungkinkan untuk transfer data.
C. Clocks and Timers
 Clock dan timer pada hardware komputer, memiliki tiga fungsi :
 - memberi informasi waktu saat ini
- memberi informasi lamanya waktu sebuah proses
- sebagai trigger untuk suatu operasi pada suatu waktu.
D. Blocking and Non-blocking I/O
     Dengan blocking I / O, proses akan dipindahkan ke antrian ketika menunggu permintaan I / O dibuat, dan pindah kembali ke antrian ready ketika permintaan selesai, sehingga memperbolehkan proses lain berjalan untuk sementara. Dengan non-blocking I / O, I / O mengirimkan permintaan untuk kembali dengan segera, tidak melihat apakah I / O operasi yang diminta telah berjalan atau tidak. Hal ini memungkinkan proses untuk memeriksa data yang tersedia tanpa mendapatkan gangguan sepenuhnya jika data tidak ada disana.